A.
PENDAHULUAN
Sekolah adalah tempat atau taman yang nyaman bagi siswa dan
dapat dijadikan rumah kedua karena di sinilah siswa dapat belajar, berkreasi
sesuai dengan kodrat yang dimilikinya. Sekolah memiliki peran penting bagi
siswa untuk dapat berkembang ke depan yang lebih baik. Hal ini dapat terjadi
dengan adanya kerja sama yang baik antara pemangku kepentingan yang ada di sekolah.
Relasi yang baik antara kepala sekolah, guru, siswa, orang tua dan komite akan
mewujudkan budaya positif dalam lingkungan sekolah, dan akan tercipta
lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi siswa.
B.
PARADIGMA INKUIRI APRESIATIF
1.
Inkuiri Apresiatif ( IA ) merupakan sebuah pendekatan manajemen
perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan. Sebagai salah satu model
manajemen perubahan dan mencoba menerapkannya melalui tahapan Inkuiri
Apresiatif dengan akronim BAGJA ( Buat pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali mimpi,
Jabarkan rencana, Atur eksekusi ).
2.
Kekuatan dan hal positif Inkuiri Apresiatif sejalan dengan
pemikiran Ki Hajar Dewantara bahwa anak-anak hidup dan tumbuh sesuai dengan
kodrat alam dan kodrat zaman. Pendekatan Inkuiri Apresiatif menggali potensi
yang ada pada anak yang dibawa sejak lahir
C.
LANGKAH KONKRET DALAM MENERAPKAN INKUIRI APRESIATIF MODEL BAGJA
1.
Memahami kekuatan positif sekolah yang sudah ada.
2.
Menghadapi kendala yang muncul dan mencari solusi bersama dengan
mengadakan rapat bersama.
3.
Bekerja sama dengan pemangku kepentingan dan melakukan perubahan
bersama di lingkungan sekolah
D.
KODRAT ALAM DAN KODRAT ZAMAN
1.
Kodrat alam adalah lingkungan alam tempat peserta didik berada
baik dari sisi budaya maupun kondisi alam geografis. Karakter siswa dapat
dipengaruhi oleh lingkungan sekitar dimana siswa berada di lingkungan yang baik
maka siswa pun karakternya akan menjadi lebih baik pula, sedangkan jika siswa
berada di lingkungan kurang baik maka peran guru harus menuntun siswa ke arah
(jalan) yang benar agar siswa menjadi lebih baik..
2.
Kodrat zaman adalah perubahan dari waktu ke waktu sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta keterampilan Abad 21, dan
perkembangan tersebut harus tetap kita saring sesuai nilai-nilai kemanusiaan dan
kearifan lokal budaya Indonesia.
E.
PEMANFAATAN INKUIRI APRESIATIF UNTUK MEWUJUDKAN KODRAT ALAM DAN
KODRAT ZAMAN
Paradigma Inkuiri Apresiatif dan pemikiran Ki Hajar Dewantara
sangat erat kaitannya dimana keduanya sangat berpengaruh bagi siswa, guru, dan
pemangku kepentingan untuk dapat berkolaborasi menumbuhkan nilai-nilai dan
budaya positif di sekolah. Stakeholder sekolah yang menciptakan iklim belajar
yang harmonis akan mengarahkan siswa menuju potensinya sesuai dengan kodrat
yang dimilikinya dan mengikuti kodrat zaman yang semakin hari semakin pesat
sehingga siswa dapat menggunakannya dan dapat berkembang dengan baik, dan
menghasilkan output yang berkompeten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar