SEKOLAH SEBAGAI EKOSISTEM
Eksosistem merupakan sebuah
tata interaksi antara makhluk hidup dan unsur yang tidak hidup dalam sebuah lingkungan.
Sebuah ekosistem mencirikan satu pola hubungan yang saling menunjang pada
sebuah teritorial atau lingkungan tertentu.
JIka diibaratkan sebagai
sebuah ekosistem, sekolah adalah sebuah bentuk interaksi antara faktor biotik
(unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak hidup). Dalam ekosistem
sekolah, faktor-faktor biotik akan saling memengaruhi dan membutuhkan
keterlibatan aktif satu sama lainnya. Faktor-faktor biotik yang ada dalam
ekosistem sekolah di antaranya adalah:
- Murid, Kepala Sekolah, Guru, Staf/Tenaga
Kependidikan, Pengawas Sekolah, Orang Tua, Masyarakat sekitar sekolah
Selain faktor-faktor biotik yang sudah disebutkan,
faktor-faktor abiotik yang juga berperan aktif dalam menunjang keberhasilan
proses pembelajaran di antaranya adalah:
·
Keuangan, Sarana
dan prasarana
PENGERTIAN
PENGELOLAAN SUMBER DAYA
Merupakan
pemanfaatan pada aset-aset sekolah yang dimiliki dan dikelola dengan baik oleh
seorang pemimpin pembelajaran sebagai sebuah kekuatan atau potensi sekolah.
PENDEKATAN DALAM PENGELOLAAN ASET
1. Pendekatan berbasis kekurangan/maslah (deficit
based thinking) : memusatkan pada hal yang kurang, mengganggu, tidak bekerja
bahkan memandang negatif
2. Pendekatan berbasis aset / kekuatan (asset based
thinking) : berfokus pada hal-hal positif, kekuatan sebagai tumpuan berfikir,
serta hal-hal yang dapat bekerja di lingkungan sekolah
ASET-ASET DALAM SEBUAH KOMUNITAS
Menurut Green dan Haines
(2002) dalam Asset building and community development, ada 7 aset
utama atau di dalam buku ini disebut sebagai modal utama, yaitu:
1. Modal
Manusia
- Sumber daya manusia yang berkualitas, investasi
pada sumber daya manusia menjadi sangat penting yang berhubungan dengan
kesehatan, pendidikan, kesejahteraan, dan harga diri seseorang.
2. Modal
Sosial
- Norma dan aturan yang mengikat warga masyarakat
yang ada di dalamnya dan mengatur pola perilaku warga, juga unsur
kepercayaan (trust) dan jaringan (networking) antara unsur yang ada
di dalam komunitas/masyarakat.
3. Modal
Fisik
Terdiri atas dua kelompok
utama, yaitu:
- Bangunan yang bisa digunakan untuk kelas atau
lokasi melakukan proses pembelajaran, laboratorium, pertemuan, ataupun
pelatihan.
- Infrastruktur atau sarana prasarana, mulai dari
saluran pembuangan, sistem air, mesin, jalan, jalur komunikasi, sarana
pendukung pembelajaran, alat transportasi, dan lain-lain.
4. Modal
Lingkungan/alam
- Bisa berupa potensi yang belum diolah dan
mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dalam upaya pelestarian alam dan juga
kenyamanan hidup. Modal lingkungan terdiri dari bumi, udara yang
bersih, laut, taman, danau, sungai, tumbuhan, hewan, dan sebagainya.
5. Modal
Finansial
- Dukungan keuangan yang dimiliki oleh sebuah
komunitas yang dapat digunakan untuk membiayai proses pembangunan dan
kegiatan sebuah komunitas.
- Modal finansial termasuk tabungan, hutan,
investasi, pengurangan dan pendapatan pajak, hibah, gaji, serta sumber
pendapatan internal dan eksternal.
6. Modal
Politik
- Modal politik adalah ukuran keterlibatan sosial.
Semua lapisan atau kelompok memiliki peluang atau kesempatan yang sama
dalam kepemimpinan, serta memiliki suara dalam masalah umum yang terjadi
dalam komunitas.
- Lembaga pemerintah atau perwakilannya yang
memiliki hubungan dengan komunitas, seperti komunitas sekolah, komite
pelayan kesehatan, pelayanan listrik atau air.
7. Modal
Agama dan budaya
- Kebudayaan yang unik di setiap daerah
masing-masing merupakan serangkaian ide, gagasan, norma, perlakuan, serta
benda yang merupakan hasil karya manusia yang hidup berkembang dalam
sebuah ruang geografis.
- Agama merupakan suatu sistem berperilaku yang
mendasar, dan berfungsi untuk mengintegrasikan perilaku individu di dalam
sebuah komunitas, baik perilaku lahiriah maupun simbolik. Agama
menuntut terbentuknya moral sosial yang bukan hanya kepercayaan, tetapi
juga perilaku atau amalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar