Senin, 22 November 2021

DISIPLIN POSITIF SEBAGAI LANDASAN BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH

 

A.   PENGERTIAN DISIPLIN POSITIF

Disiplin positif merupakan sebuah pendekatan yang dirancang untuk mengembangkan murid untuk menjadi pribadi dan anggota dari komunitas yang bertanggung jawab, penuh hormat, dan kritis. Disiplin positif mengajarkan keterampilan sosial dan kehidupan yang penting dengan cara yang sangat menghormati dan membesarkan hati, tidak hanya bagi murid tetapi juga bagi orang dewasa (termasuk orang tua, guru, penyedia penitipan anak, pekerja muda, dan lainnya.

B.   TUJUAN DISIPLIN POSITIF

Disiplin positif bertujuan untuk membangun kekuatan peserta didik daripada mengkritik kelemahan mereka dan menggunakan penguatan positif (positive reinforcement) untuk mempromosikan perilaku yang baik. Untuk dapat mencapai hal tersebut, kita perlu memberikan murid panduan yang jelas. Pendekatan ini secara aktif mempromosikan partisipasi anak dan penyelesaian masalah dan di saat yang bersamaan juga mendorong orang dewasa, dalam hal ini yaitu pendidik, untuk menjadi panutan positif bagi anak-anak muda dalam perjalanan tumbuh kembang mereka.

C.   KRITERIA UTAMA DISIPLIN POSITIF

1.    Bersikap baik dan tegas di saat yang bersamaan ( menunjukkan sikap hormat dan memberi semangat)

2.    Membantu murid merasa dihargai dan memiliki keterikatan antara dirinya dengan guru dan teman di kelasnya, sehingga ia merasa menjadi bagian dari kelas.

3.    Memiliki komitmen untuk mempertimbangkan efektivitas dan dampak jangka Panjang bagi proses belajar murid dari tindakan yang diambil. Dengan begitu, pendidik fokus pada perubahan dan peningkatan perilaku yang menetap, bukan hanya pada perilaku yang berhasil ditampakkan pada saat itu.

4.    Menerapkan disiplin positif berarti membekali murid dengan keterampilan sosial dan mendukung pertumbuhan karakter yang baik seperti rasa hormat, kepedulian terhadap orang lain, komunikasi yang efektif, pemecahan masalah, tanggung jawab, kontribusi, dan kerja sama.

5.    Mengajak murid untuk menemukan bagaimana mereka mampu dan dapat menggunakan kekuatan diri mereka dengan cara yang membangun.

D.   PENERAPAN DISIPLIN POSITIF DI SEKOLAH

Menerapkan pendekatan disiplin positif dapat membantu sekolah memainkan peran penting dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil dan manusiawi. Murid cenderung menjadikan orang dewasa sebagai model; jika murid melihat orang dewasa menggunakan kekerasan fisik atau psikologis, mereka akan belajar bahwa kekerasan dapat diterima sehingga ada kemungkinan mereka akan menggunakan kekerasan terhadap orang lain. Sekolah memiliki peran penting dalam membimbing, memperbaiki, dan mensosialisasikan kepada murid mengenai perilaku yang sesuai. Agar perubahan berhasil, diperlukan pendekatan terkoordinasi yang melibatkan semua peran di komunitas sekolah. Sekolah perlu bekerja sama dengan orang tua untuk memastikan konsistensi antara rumah dan sekolah, serta membekali mereka dengan informasi dan alat untuk mempraktikkan disiplin positif di rumah.

E.    PERAN DAN TANGGUNG JAWAB STAKEHOLDER SEKOLAH

1.    GURU

·         Memiliki peran kunci dalam pengembangan disiplin positif dengan menciptakan ruang kelas yang berpusat pada peserta didik.

·         Melibatkan dan bekerja sama dengan orangtua dalam penerapan disiplin positif.

2.    KEPALA SEKOLAH

·         Memastikan peran guru dan staf mendapatkan dukungan dalam menerapkan disiplin positif di sekolah

·         Mendukung dan mengawasi keterlibatan orang tua dalam menerapkan disiplin positif

3.    ORANG TUA

·         Menciptakan suasana rumah yang aman dan nyaman sehingga dapat menerapkan disiplin positif yang konsisten.

·         Berpartisipasi dalam pertemuan sekolah dan memiliki hubungan baik dengan guru untuk mendukung pendekatan disiplin positif.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar