Jumat, 09 April 2021

 

BLOG RANGKUMAN KONEKSI ANTAR MATERI 3.1. a. 8.1

PGP-1-Garut-Dadan Hamdani-Blog Rangkuman Koneksi Antar Materi

 

Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal berperan dalam memajukan sumber daya manusia yang di dalamnya terdapat kegiatan proses belajar mengajar yang teratur dan terencana. Agar proses belajar mengajar dapat terwujud secara efektif dan efesien maka harus ada sosok pemimpin yang mengatur dan mengelola proses tersebut.

Guru sebagai pemimpin (manajer) adalah motor penggerak bagi muridnya. Seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran perlu melaksanakan langkah-langkah pengambilan keputusan dalam mengelaborasi metode pembelajaran yang berpihak pada murid. Keputusan yang diambil guru akan menentukan arah dan tujuan pembelajarannya. Kegiatan pembelajaran akan menjadi bermakna bagi anak jika dilakukan dalam lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa aman bagi anak. Hal itu yang disebut dengan “ well being ekosistem “ Pendidikan

Lalu bagaimana caranya guru dapat menerapkan sistem among dalam pembelajaran? Sistem among merupakan metode yang sesuai untuk pendidikan karena merupakan metode pengajaran dan pendidikan yang berdasarkan pada asih, asah, dan asuh (care and dedication based on love ). Sistem among itu sendiri bersendikan pada dua hal yaitu kodrat alam dan kemerdekaan anak

Pratap Triloka Ki Hadjar Dewantara pada sistem Among yaitu “

1.      Ing ngarso sungtulodo : Seorang pemimpin atau guru haruslah memberikan tauladan yang baik bagi orang yang dipimpinnya. Ibarat magnet pemimpin harus mampu menarik partikel-partikel di sekitarnya untuk bisa diajak bersinergi untuk mencapai sebuah visi sekolah.

2.      Ing madya mangun karsa : seorang pemimpin atau guru harus bisa bekerja sama dengan orang yang dididiknya atau muridnya. Guru mempererat hubungan antara guru dengan murid itu sendiri, namun tidak melanggar etika jalur pendidikan.

3.      Tut Wuri Handayani : Seorang pemimpin atau guru berlaku sebagai motivator untuk mendorong murid mengembangkan setiap potensi yang dimiliki murid

Seorang guru sekaligus pemimpin pembelajaran terkadang sering juga mengalami dilema dalam pengambilan keputusan, baik itu dilema etika atau bujukan moral. Apa bedanya Dilema Etika dan Bujukan Moral tersebut ?

1.      Dilema etika merupakan situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan dimana kedua pilihan tersebut secara moral benar tetapi bertentangan.

2.      Bujukan Moral merupakan situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara benar atau salah

Dari dua hal di atas, maka di sinilah diperlukan nilai Guru Penggerak. Nilai tersebut akan sangat mempengaruhi keputusan yang diambil. Kemauan diri untuk terus belajar secara mandiri berkolaborasi bersama rekan-rekan yang sehati dan selalu mencoba berinovasi untuk menantang kekuatan diri, merenung dan merefleksi tiap langkah yang telah dilewati akan menjadi bekal diri untuk mencapai keberpihakan kepada murid.

Pengambilan keputusan yang tepat akan menciptakan lingkungan yang yang positif, kondusif, aman dan nyaman mencapai arah dan tujuan pembelajaran.

Di bawah ini merupakan 9 langkah pengambilan keputusan :

1.      Mengenali nilai-nilai yang bertentangan

2.      Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi tersebut

3.      Mengumpulkan fakta

4.      Pengujian benar atau salah

5.      Pengujian paradigma

6.      Prinsip resolusi

7.      Investigasi opsi trilemma

8.      Membuat keputusan

9.      Meninjau dan merefleksi keputusan

Efektif atau tidaknya pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan Tehnik COACHING. Tehnik Coaching akan menjawab pertanyaan dalam diri untuk memunculkan potensi diri dalam menyelesaikan situasi yang menimbulkan dilema bagi guru sebagai pemimpin pembelajaran. Kesulitan yang sering terjadi adalah ketika menghadapi situasi dilema etika dan nilai-nilai kebaikan yang mendasari yang bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggungjawab, dan penghargaan akan hidup.

Paradigma pada situasi dilema etika yang dapat terjadi dalam pengambilan keputusan yaitu :

1.      Individu lawan masyarakat

2.      Rasa keadilan lawan rasa kasihan

3.      Kebenaran lawan kesetiaan

4.      Jangka pendek lawan jangka Panjang

Untuk menyelesaikannya prinsip pengambilan keputusan yang dapat dipakai guru sebagai acuan dalam mengambil keputusan adalah :

1.      Berpikir berbasis hasil akhir; dimana segala keputusan ditentukan dengan konsekuensi atau hasil dari situasi tindakan

2.      Berpikir berbasis peraturan

3.      Berpikir berbasis kepedulian

Dengan berpikir berbasis rasa peduli itulah guru mencoba memberikan kesempatan kepada anak untuk merdeka belajar. Belajar menjadi sesuatu yang menyenangkan dan bermakna di dalam kelas maupun di luar kelas. Membuat setiap momen belajar menjadi sebuah permainan yang penuh tantangan. Memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertanya, mencoba, menghasilkan sebuah karya yang berguna untuk kita semua. Meyakinkan mereka untuk ikut berlomba dan menginspirasi dunia. Dengan begitu niscaya bahagialah mereka karena ingin di saat pendidik itu hadir dan mereka punya banyak cerita, punya banyak laksana, dan punya sejuta karya.

MENGAJARKAN ANAK MENGHITUNG ITU BAIK, NAMUN MENGAJARKAN MEREKA APA YANG BERHARGA / UTAMA ADALAH YANG TERBAIK.