PENGERTIAN
Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) adalah
pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif seluruh komunitas sekolah.
Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh
dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek
sosial dan emosional
TUJUAN PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL
Pembelajaran sosial dan emosional bertujuan untuk:
Ø Memberikan pemahaman,
penghayatan dan kemampuan untuk mengelola emosi
Ø Menetapkan dan
mencapai tujuan positif
Ø Merasakan dan
menunjukkan empati kepada orang lain
Ø Membangun dan
mempertahankan hubungan yang positif
Ø Membuat keputusan yang
bertanggungjawab
RUANG LINGKUP PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL
Pembelajaran sosial dan emosional dapat diberikan
dalam tiga ruang lingkup:
- Rutin:
pada saat kondisi yang sudah ditentukan di luar waktu belajar
akademik, misalnya kegiatan lingkaran pagi (circle time), kegiatan
membaca setelah jam makan siang
- Terintegrasi
dalam mata pelajaran: misalnya melakukan refleksi
setelah menyelesaikan sebuah topik pembelajaran, membuat diskusi
kasus atau kerja kelompok untuk memecahkan masalah, dll.
- Protokol:
menjadi budaya atau aturan sekolah yang sudah menjadi
kesepakatan bersama dan diterapkan secara mandiri oleh murid atau
sebagai kebijakan sekolah untuk merespon situasi atau kejadian tertentu.
Misalnya, menyelesaikan konflik yang terjadi dengan membicarakannya
tanpa kekerasan, mendengarkan orang lain yang sedang berbicara, dll.
PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL BERBASIS KESADARAN
PENUH (Mindfulness-Based Social Emotional Learning)
Mindfulness
Kesadaran penuh (mindfulness)
muncul saat seorang sadar sepenuhnya pada apa yang sedang dikerjakan, atau
dalam situasi yang menghendaki perhatian yang penuh. Misalnya, seorang anak
yang terlihat asyik bermain peran dengan menggunakan boneka tanpa terganggu
oleh suara sekitarnya.
Latihan berkesadaran penuh
(mindfulness) sebenarnya sudah banyak diterapkan dalam pendidikan kita sejak
lama. Misalnya, mengajak murid untuk hening dan berdoa sebelum memulai
pelajaran, melakukan berbagai kegiatan literasi, mencintai alam, berolah-seni
maupun berolahraga, dan lain sebagainya.
Well-being
Well-being
(kesejahteraan hidup) adalah sebuah kondisi dimana individu memiliki
sikap yang positif terhadap diri sendiri dan orang lain, dapat membuat
keputusan dan mengatur tingkah lakunya sendiri, dapat memenuhi kebutuhan
dirinya dengan menciptakan dan mengelola lingkungan dengan baik, memiliki
tujuan hidup dan membuat hidup mereka lebih bermakna, serta berusaha
mengeksplorasi dan mengembangkan dirinya.
Social Emotional Learning (SEL)
Ada banyak yang mempengaruhi proses pembelajaran anak dan satu di
antaranya adalah Social
Emotional Learning (SEL).
SEL inilah yang akan
mempengaruhi bagaimana perilaku anak ke diri sendiri, orang lain dan
lingkungan.
Sosial Emosional Learning atau SEL merupakan proses pembentukan
diri yang berkaitan dengan kesadaran diri, kontrol diri dan kemampuan relasi.
Kenapa SEL sangat penting? Karena proses ini akan membantu kehidupannya baik di
sekolah, lingkungan kerja atau bermasyarakat.
PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL LEARNING (SEL)
terdapat 5 kunci pengembangan
SEL pada anak;
1. Kesadaran Diri (Self Awareness)
Self awareness berkaitan dengan kemampuan untuk mengenali diri secara akurat
mengenai emosi, pikiran dan nilai atau value diri.
2. Manajemen Diri (Self Management)
Kompetensi manajemen diri ini berkaitan mengenai kemampuan untuk
mengatur emosi, pikiran, perilaku di berbagai situasi. Kemampuan ini juga
berkaitan dengan penanganan stress, mengontrol hasrat, bertahan menghadapi
tantangan untuk mencapai tujuan.
3. Kesadaran Sosial (Social Awareness)
Kesadaran sosial berkaitan dengan kemampuan untuk bisa berempati
dengan orang lain dan mengambil perspektif dari berbagai sudut pandang.
Singkatnya, kemampuan ini berkaitan erat dengan norma dan etika berperilaku terutama
di kelompok misalnya di masyarakat.
4. Kemampuan Berelasi (Relationship Skill)
Kemampuan berelasi ini berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk
membangun dan memelihara suatu hubungan yang sehat antar individu dan kelompok.
5. Pembuatan Keputusan Bertanggung
Jawab (Responsible Decision Making)
Kemampuan
ini berkaitan dengan pembuatan pilihan konstruktif yang benar dan cara
bertindak sesuai etis, norma sosial dan keselamatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar