PENDAHULUAN
Sahabat blogger,
setelah penulis mengupas kemasan program Pendidikan Guru Penggerak mulai dari;
Selayang Pandang Program Pendidikan Guru Penggerak, Gerbang Menuju Pendidikan
Guru Penggerak, dan Kegiatan Pendidikan Guru Penggerak, maka pada artikel
keempat ini penulis akan mengupas isi atau materi Pendidikan Guru Penggerak
mulai dari Modul 1.
A. Asas Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
Ki Hadjar Dewantara
(KHD) membedakan kata Pendidikan dan pengajaran dalam memahami arti dan tujuan
Pendidikan. Menurut KHD, pengajaran merupakan bagian dari Pendidikan.
Pengajaran merupakan proses Pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk
kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan Pendidikan memberi
tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai
seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Jadi menurut KHD (2009), “
pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala
kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup
berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya”
B. Dasar-Dasar Pendidikan
2. Dalam menuntun laku dan pertumbuhan kodrat
anak, KHD mengibaratkan peran pendidik seperti seorang petani atau tukang
kebun. Anak-anak itu seperti biji tumbuhan yang disemai dan ditanam oleh petani
atau tukang kebun di lahan yang telah disediakan. Anak-anak itu bagaikan
bulir-bulir jagung yang ditanam. Bila biji jagung ditempatkan di tanah yang
subur dengan mendapatkan sinar matahari dan pengairan yang baik maka meskipun
biji jagung adalah bibit jagung yang kurang baik (kurang berkualitas) dapat
tumbuh dengan baik karena perhatian dan perawatan petani. Demikian sebaliknya,
meskipun biji jagung itu disemai adalah bibit berkualitas baik namun tumbuh di
lahan yang gersang dan tidak mendapatkan pengairan dan cahaya matahari serta
‘tangan dingin’ petani, maka biji jagung itu mungkin tumbuh namun tidak akan
optimal.
3. Dalam proses “menuntun”, anak diberi kebebasan
namun pendidik sebagai ‘pamong’ dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak
tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Seorang ‘pamong’ dapat
memberikan ‘tuntunan’ agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar
C. Kodrat Alam dan Kodrat Zaman
KHD
hendak mengingatkan pendidik bahwa Pendidikan anak sejatinya melihat kodrat
diri anak dengan selalu berhubungan dengan kodrat zaman. Bila melihat dari kodrat
zaman saat ini, Pendidikan global menekankan pada kemampuan anak untuk memiliki
keterampilan Abad 21 dengan melihat kodrat anak
Indonesia sesungguhnya.
KHD mengingatkan juga bahwa
pengaruh dari luar tetap harus disaring dengan tetap mengutamakan kearifan lokal
budaya Indonesia. Oleh sebab itu, isi dan irama yang dimaksudkan oleh KHD
adalah muatan atau konten pengetahuan yang diadopsi, sejatinya tidak
bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. KHD menegaskan juga bahwa didiklah
anak-anak dengan cara yang sesuai dengan tuntutan alam dan zamannya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar